Kamis, 14 Mei 2009

Belajar Sains Sejak Dini

Pembelajaran Sains kepada Anak sejak Dini.
Anak adalah masa depan kita, gagasan dan karya besar adalah buah dari proses panjang, proses sejak usia dini pada anak. Anak harus punya kebiasaan-kebiasaan bersikap positip terhadap suatau dan kejadian yang ada dengan sains. Jangan dibatasi dengan doktrin, mitos atau keyakinan-keyakinan yang salah. Karena akan menjadi memory dan keyakinan yang kuat. Sudah tidak saatnya lagi menakuti anak dengan alam misal awan, bulan, pohon,binatang, dan kejadian-kejadiannya. Semuanya bisa dikenalkan sebagi suatu sains yang indah dan menyenangkan, yang membuat anak semakin nyaman untuk ingin tahu dan mempelajarinya.
Juga jangan bebani anak dengan persepsi dan keyakinan, bahwa sains adalah sebuah ilmu langit dan sulit. Sains adalah sesuatu yang nyata dan dekat, melekat pada diri kita, ada disekitar kita, dan setiap saat kita tangkap dengan indra kita. Dan semuanya bisa kita baca, pahami dengan keindahan, asyik dan menyenangkan. Bagi anak, sains adalah semua yang menakjubkan, sesuatu yang ditemukannya di alam, menarik, merangsangnya untuk mengetahui dan menyelidikinya, misalnya : anak menangkap capung dan memasukannya dalam toples, anak memperhatikan perbedaan kepiting dan laba-laba, memberi makan hewan dll.
Sejak dini pula, anak sudah belajar dengan kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Maka sejak dini pula anak bisa kita ajak belajar tentang alam, tentang sains ini dengan ketiga metode tersebut. Kita yang dewasa adalah fasilitator dalam proses pembelajaran anak, tugas kita adalah mendorong agar anak dapat mempelajari sains secara benar, mengingat semua yang dipelajarinya dengan lebih baik.
Kita harus mampu kreatif mengemas dan menyajikan pembelajaran sains kepada anak dengan cara yang menyenangkan bagi anak dengan variasi ketiga metode tersebut. Kognitif dengan memberikan wawasan melalui cerita, dongeng, lagu dan informasi sains yang ada di sekitar kita, afektif dengan mengajak merasakan keasyikan, keindahan serta menyukuri ciptaan Allah ini serta psikomotorik dengan melakukan percobaan-percobaan sederhana yang menyenangkan.